A. Pengertian Kontruktivistik
Kontruktivistik adalah landasan
filosofis yang meyakini bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan
tidak secara tiba-tiba.
B. Ada beberapa pendapat para ahli :
a. Menurut
Nur Hadi bahwa manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata selain itu menegaskan pula bahwa dalam pandangan
kontruktivistik strategi memperolah lebih diutamakan dibandingkan seberapa
banyak siswa memperoleh dan mengingat pengalaman.
b. Menurut
Suparno mengatakan kontruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan adalah hasil
kontruksi manusia.
c. Menurut
Degeng dalam pandangan teori kontruktivistik belajar adalah penysusunan
pengetahuan dari pengalaman konkret, aktivitas, kolaboratif, dan refleksi serta
interprestasi. Sedangkan mengajar adalah menata lingkungan agar siswa
termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak menentuan.
Piaget memberikan kunci dasar dalam
pengajaran kontruktivistik bahwa seorang anak biasa memahami suatu gagasan
matematis atau ilmiah dengan cara agak berbeda yang dipahami oleh orang dewasa.
C. Sepuluh ciri-ciri yang
harus ada pada saat siswa menngkontruk, yaitu :
a. Struktur dengan ukuran konsistensi internal
b. Integrasi lintas berbagai konsep
c. Konvergensi antara beragam bentuk dan konteks makna
d. Daya reflekstif dan deskriptif
e. Kontinuitas sejarah
f. Keterkaitan dengan berbagai sistem simbol.
g. Kesesuaian dengan para ahli.
h. Potensi untuk bertindak sebagai alat bagi kontruk
berikutnya.
i. Kemampuan untuk dijustifikasi dan dipertahankan.
D. Kemampuan dimiliki Guru dalam pembelajaran kontruktivistik
menurut hasil forum Carnegie tentang pendidikan dan ekonomi :
a. Pemahaman yang baik tentang kerja baik fisik maupun
social.
b. Memiliki rasa dan kemampuan tersebut, adalam
menyimpulkan dan menganalisis dasar.
c. Memiliki kemampuan pemahaman siswa.
d. Memiliki kemampuan mempercepat kreatifitas sejati
siswa.
e. Memiliki kemampuan kerjasama dengan orang lain.
Dua tokoh kontruktivistik yang
terkenal adalah Piaget dan Vygostky. Secara singkat, kontruktivisme piaget
disebut kontruktivis radikal, sedangkan kontruktivisme vygostky disebut
kontruktivisme sosial :
a. Menurut piaget perkembangan intelektual anak
didasarkan pada dua fungsi yaitu organisasi dan adaptasi. Adaptasi terhadap
lingkungan dilakukan melalui dua proses yaitu akumulasi dan akomodasi.
Teori piaget tentang perkembangan
intelektual ini mengambarkan tentang konstruktivisme pengetahuan. Pandangannya
tersebut menggambarkan bahwa perkembangan intelektual tersebut suatu proses
dimana anak secara aktif membangun pemahaman dari hasil pengalaman dan
interaksi dengan lingkungannya.
Model konstruktivis piaget dalam
mengajar hendaknya memperhatikan 8 hal berikut :
1. Siapkanlah
benda-benda nyata untuk digunakan para siswa
2. Pilihlah
pendekatan sesuai tingkat perkembangan anak
3. Perkenalkan
kegiatan yang layak dan menarik, dan berilah para siswa kekebasan untuk menolak saran seorang Guru.
4. Tekankan
penciptaan pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah dan demikian pula
pemecahannya.
5. Anjurkan
para siswa untuk saling berinteraksi
6. Hindari
dari istilah-istilah tehnik dan tekankan berpikir.
7. Anjurkan
siswa berpikir dengan cara mereka sendiri.
8. Perkenalkan
ulang materi dan kegiatan yang sama setelah beberapa tahun yang lalu.
Implikasi teori piaget ini dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Memusatkan perhatian pada proses berpikir
anak, bukan pada sekedar hasilnya.
2. Menekankan pada pentingnya peran siswa dalam
berinisiatif sendiri dan keterlibatan secara aktif dalam pembelajaran, anak
didorong menemukan sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya.
3. Memaklumi adanya
perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan, sehingga Guru melakukan upaya
khusus untuk mengatur kegiatan kelas dalam membentuk individu-individu atau
kelompok-kelompok kecil.
b. Menurut
Vygostky menekankan pada hakikat sosiokultural dari pembelajaran, yaitu siswa
belajar menangani tugas-tugas yang dipelajari melalui interaksi dengan orang
dewasa dan teman sebaya.
Ide
penting lain yang dapat diambil dari teori vygostky adalah scaffolding yaitu
pemberian sejumlah besar bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal
pembelajaran, kemudian mengurangi bantuan tersebut untuk selanjutnya memberi
kesempatan kepada anak untuk mengambil tanggung jawab yang semakin besar segera
setelah ia dapat melalukannya. Bantuan tersebut dapat berupa petunjuk,
peringatan atau dorongan yang memungkinkan peserta didik tumbuh sendiri.
Implementasi teori
vygostky dalam pembelajaran sebagai berikut :
1. Pembelajaran kooperatif antar siswa tertata
dengan baik, sehingga siswa dapat berinteraksi disekitar tugas-tugas yang sulit
dan memunculkan Zone of Proximal Development.
2. Pendekatan vygostky dalam pembelajaran
menekankan pada scaffolding.
3. Memaklumi adanya perbedaan perbuatan individu
dalam hal kemajuan perkembangan, sehingga Guru harus melakukan upaya khusus
untuk mengatur kegiatan kelas dalam bentuk individu-individu atau kelompok
kecil.
disusun dan dikirim Oleh Kelompok I (SBM V A)
disusun dan dikirim Oleh Kelompok I (SBM V A)
1. Saodah
2. Hairunisya
3. M. Rikardo
4. Abdul Salam
5. Nurjanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar