SELAMAT DATANG DI BLOG EFFECTIVE LEARNING

Selasa, 01 November 2011

Pendekatan Open-Ended


Menurut Becker dan shimada (1997) pendekatan open ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki penyelesaian atau jawaban akhir yang benar lebih dari satu. Pendektan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman menemukan, mengenali dan menyelesaikan masalah dengan beberapa teknik.
Penerapan masalah open ended dalam kegiatan pembelajaran adalah pada saat siswa diminta untuk mengembangkan metode, cara atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan dan bukan berorentasi pada jawaban akhir, tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban.
 Pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memberikan masalah terbuka bagi siswa. Kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan banyak cara dan juga mempunyai jawaban yang benar. Dengan demikian, potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan  sesuatu yang baru akan lebih berkembang.
                Dalam mengembangkan rencana pembelajaran dengan pendekatan open ended , formatnya dapat mengacu pada apa yang di kemukakan oleh Becker dan shimada hal-hal yang perlu dituliskan adalah sbb: 1. Masalah, 2. Konteks paedagogos, 3. Respon yang diharapkan dan pembahasannya, 4. Kegiatan pembelajran di kelas serta alokasi waktu. Guru menuliskan rencana kegiatan pembelajran di kelas meliputi kegiatan guru, kegiatan siswa, dan alokasi waktunya.
                Langkah-langkah pembelajaran Open ended
1.       Orentasi. Pembelajran diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi kepada siswa berupa masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
2.       Penyajian masalah terbuka. Guru memberikan masalah secara umum tentang materi yang diberikan
3.       Pengerjaan masalah terbuka secara individu. Siswa diminta mengerjakan soal atau menyelesaikan masalah secara individu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan tingkat kreativitas siswa secara individu akibat pembekalan yang diberikan kepada siswa. Pada saat siswa mengerjakan masalahnya atau soal yang diberikan tidak diperkenankan untuk minta bantuan kepada teman2 yang lain sehingga siswa akan benar2 terpacu kreativitasnya untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Setelah selesai mengerjakan soal atau masalah. Siswa diminta untuk mengumpulkan lembar penyelesaiannya.
4.        Diskusi kelompok tentang masalah terbuka. Siswa diminta bekerja secara berkelompok untuk mendiskusikan penilaian dari masalah open ended yang telah dikerjakan secara individu. Dengan demikian diharapkan diskusi kelompok akan dapat memunculkan ide pada tiap siswa sehingga nantinya kreativitas siswa akan meningkat.
5.       Presentasi hasil diskusi kelompok.  Beberapa atau semua anggota kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
6.       Penutup. Siswa bersama guru menyimpulkan atau membuat ringkasansingkat tentang konsep atau ide-ide yang terdapat pada permasalahan yang diajukan.

Daftar Putaka
Hobri (2008).  Model-model Pembelajaran Inovatif. CSS Jember

1 komentar: