- Pengertian
Belajar kooperatif adalah Kegiatan yang
berlangsung dalam lingkungan belajar sehingga siswa dalam kelompok kecil saling
berbagi ide-ide dan kerjasama untuk menyelesaikan tugas Akademik{Davidson dan
Kroll,:1991:262}
Belajar Kooperatif
Juga dapat digunakan pada setiap jenjang pendidikan mulai taman kanak-kanak
sampai Perguruan Tinggi,dalam semua bidang materi dan sembarang tugas.
Menurut
Johnson dan Johnson {1994:22-23}terdapat lima
Unsur penting dalam belajar Kooperatif,yaitu:
1.
Saling ketergantungan yang bersifat positif antarsiswa.
2.
Interaksi antarsiswa yang semakin meningkat.
3.
Tanggung jawab individual
4.
Keterampilan Interpersonal dan kelompok kecil
5.
Proses kelompok.
Konsep Utama dari pembelajaran
Kooperatif menurut Slavin adalah sebagai berikut:
1.
Penghargaan Kelompok
2.
Tanggung jawab Individual
3.
Kesempatan yang sama untuk Sukses.
Kelebihan dan Kelemahan pembelajaran
Kooperatif
a. Kelebihan Menurut Hill adalah sbb:
1. Meningkatkan
Prestasi Siswa
2. Memperdalam
pemahaman siswa
3. Menyenangkan
siswa
4. Mengembangkan
sikap kepemimpinan
5. Mengembangkan
sikap Positif siswa
6. Mengembangkan
sikap menghargai diri sendiri
7. Mangembangkan
rasa saling memiliki
8. Mengembangkan
keterampilan untuk masa depan.
9. Siswa
dapat belajar lebih banyak
10. Siswa
belajar keterampilan social secara lebih efektif
Belajar Kooperatif
lebih Unggul dalam meningkatkan hasil belajar daripada dengan Kompetitif dan
Individualistik.
b. Kekurangan belajar Kooperatif {Dees
1991:441}
1. Membutuhkan waktu yang lama bagi
siswa,sehingga sulit mencapai target
kurikulum
2. Membutuhkan
waktu yang lama untuk Guru sehingga kebanyakan guru tidak mau menggunakan strategi belajar kooperatif
3. Membutukan
kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan atau
menggunakan strategi belajar kooperatif,dan
4.
Menuntut sifat
tertentu dari siswa,misalnya sifat suka bekerja sama.
- Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Balajar kooperatif
dapat berbeda dalam banyak cara,tertapi dapat dikategorikan sesuai dengan
sifat:1. Tujuan kelompok
2.
Tanggung jawab individual
3.
Kesempatan yang sama untuk sukses
4. Kompetisi kelompok
5. Spesialisasi tugas
6. Adaptasi untuk kebutuhan
Individividu.
a. Students Teams Achievement Divisions{STAD}
Dalam STAD siswa dibentuk dalam
kelompok belajar yang terdiri dari 4 atau 5 orang.Dalam praktiknya guru
menyajikan pelajaran dan kemudian siswa bekerja
dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok telah mengausai
materi.Selanjutnya siswa menghadapi ter individual.
STAD memiliki 5
komponen,yaitu:
1.
Prestasi kelas
2.
Kelompok
3.
Kuis atau tes
4.
Skor individual dan
5.
Penghargaan kelompok
b. Jigsaw
Dalam
belajar kooperatif model Jigsaw,siswa bekerja dalam kelompok seperti pada STAD
Siswa diberikan materi untuk dipelajari.Masing-masing anggota kelompok secara
acak ditugaskan untuk menjadi Ahli pada suatu aspek tertentu dari
materi.Setelah membaca materi Ahli dari kelompok berbeda berkumpul untuk
mendiskusikan topic mereka dan kemudian kembali ke kelompok semula untuk
mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman sekelompoknya.Terakhir
diberikan tes kepada semua kelompok.
c. Investigasi Kelompok
Investigasi
Kelompok adalah Strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa kedalam
kelompok untuk melakukan Investigasi terhadap suatu topik.Investigasi kelompok
menggunakan bantuan dan kerja sama siswa sebagaialat dasar belajar.Satu hal
yang berbeda bahwa Investigasi kelompok mempunyai fokus utama untuk melakukan
Investigasi terhadap suatu objek atau topik khusus.
Guru
menggunakan Investigasi kelompok paling sedikit mempunyai Tiga tujuan yang
saling berkaitan.Pertama,Investigasi
Kelompok membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topic secara
sistematk dan analitik.Kedua,yaitu
pemahaman yang mendalam terhadap topik yang diberikan.Ketiga, belajar bagaimana bekerja sama secara kooperatif dalam
memecahkan masalah.
d.
TGT {Teams-Games-Tournaments}
Model ini menggunakan tim,Format
pembelajarean dan lembaran kerja/tugas yang sama dalam STAD.Akan tetapi, siswa
memainkan pertandingan-pertandingan akademik dalam Turnamen Mingguan sebagai
ganti Kuis.Para siswa berkompetisi dengan anggota tim yang lainnya yang
kemampuan awalnya sebanding.
e. TAI {Team Assited Individualization}
Model ini dirancang untuk
menggabungkan Insentif motivasional dari penghargaan kelompok dengan program
pembelajaran individual yang cocok dengan tingkatan keterampilan yang dimiliki
oleh setiap siswa.Dalam model ini siswa di kelompok ke dalam 4 atau 5 orang
seperti halnya dalam STAD dan TGT.
f. LT {Learning Together}
g.
TPS{Think-Pair-Share}
Model
ini diberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang
untuk mempengaruhi pola Interaksi siswa.
Tiga
tahapan yang dilakukan,yaitu:
1.
Thinking : Guru
mengajukan pertanyaan dan siswa diminta untuk memikirkannya.
2.
Pairing : Guru
meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan apa yang telah di fikirkan
3.
Sharing : Guru
meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah dibicarakan.
h. Numbered Heads Together{NHT}
Dalam
implimentasinya guru memberi tugas,siswa berdiskusi untuk menyelesaikan
tugasnya,kemudian guru menunjuk salah satu nomor siswa dan hanya siswa bernomor
yang berhak menjawab,tujuannya agar mencegah domonasi siswa
tertentu.Pembelajaran Kooperatif Jenis
ini memiliki keunggulan yaitu adanya system penomoran.Dari system penomoran ini
memungkinkan setiap anggota dari kelompok berusaha untuk memahami jawaban atas
pertanyaan yang diberikan sehingga setiap siswa aktif dalam pembelajaran.
- Perencanaan Pembelajaran Kooperatif
Ada lima Tahapan, yaitu
- Menentukan Tujuan Khusus
- Merencanakan Pengumpulan Informasi
- Membentuk Kelompok
- Mendesain Aktivitas Kelompok
- Mendesain Aktivitas kelompok secara keseluruhan
Di susun Oleh:
Kelompok III
Ketua : MARIATI
Anggota : ZAIDUN
USMAN
SUNARTI
SI’ARUDIN
SRI MEGAWATI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar